Pernah menjadi koloni Belanda selama 3,5 abad, wajar jika kita menjumpai banyak peninggalan Negeri Kincir Angin di Indonesia. Akulturasi budaya Indonesia dan Belanda begitu kuat, termasuk dalam khazanah makanan nusantara. Ya, kuliner Indonesia mewarisi beberapa makanan khas Belanda yang tetap digemari hingga sekarang.
Sebagian nama makanan berikut masih mengikuti nama aslinya, tetapi ada juga yang sudah disesuaikan dengan pengucapan orang Indonesia. Berikut 8 makanan Belanda yang wajib kamu coba.
1. Macaroni Schotel
Hidangan pasta makaroni ini cukup populer di Indonesia. Dahulu macaroni schotel kerap dimasak oleh para perempuan Belanda sebagai hidangan di rumah. Nama ‘schotel’ berasal dari kata schaal yang mengacu pada pinggan atau wadah tempat makaroni dipanggang.
Di Eropa hidangan sejenis ini dinamakan kaserol makaroni. Dahulu macaroni schotel dianggap makanan mewah karena memakai bahan-bahan yang hanya bisa dibeli orang kaya, yaitu makaroni, susu, keju, dan daging. Seiring waktu, resep schotel mulai diwarisi lintas generasi dan tetap menjadi hidangan spesial yang hadir saat acara pesta atau menjamu tamu.
Baca Juga : Wajib Coba, 10 Makanan Eropa ini Terkenal di Dunia Loh!
2. Bitterballen
Bitterballen adalah camilan khas Belanda yang dibalut tepung roti dan digoreng. Camilan ini berbahan dasar adonan ragout, yang berisi campuran daging, irisan bawang bombay, susu, dan tepung terigu. Kemudian, adonan tersebut dibuat bulat-bulat, dipanir, dan digoreng dalam minyak banyak.
Tekstur bitterballen cukup unik, renyah di luar serta lembut di dalam. Adonan ragout tadi akan lumer di mulut begitu digigit. Sebagai variasi bitterballen, orang kerap menambahkan isian berupa potongan keju mozzarella dan jamur. Enak banget disantap dengan cocolan saus sambal!
3. Croquette
Croquette atau kroket sekilas mirip bitterballen. Perbedaan utama kedua makanan khas Belanda ini ada pada bentuk dan bahan baku yang digunakan. Kroket memakai adonan kentang tumbuk dengan isian daging cincang, wortel, dan kentang yang dibuat ragout. Bentuk kroket pun lonjong, berbeda dengan bitterballen yang menyerupai bola.
Sebetulnya, camilan ini bisa dijumpai di banyak negara. Namun, kroket makanan Indonesia dipandang sebagai jajanan pasar yang mengadopsi croquette Belanda. Sampai sekarang kroket masih menjadi pilihan makanan ringan yang disantap ketika bersantai.
4. Ayam Kodok
Hidangan berbahan ayam ini populer di kalangan keluarga keturunan Tionghoa atau keturunan Belanda. Biasanya ayam kodok disajikan sebagai salah satu hidangan perayaan Natal. Pakar kuliner William Wongso menyebutkan, ayam kodok adalah hasil adopsi chicken ballotine.
Semua daging dan tulang ayam dikeluarkan, lalu daging dihaluskan bersama bumbu dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ayam. Setelah dikukus, ayam kodok dipanggang kembali untuk menciptakan warna cokelat keemasan yang cantik. Ayam kodok disajikan bersama potongan wortel, buncis, dan kentang rebus, serta saus yang nikmat.
5. Poffertjes
Poffertjes adalah sejenis pancake yang berukuran bulat dan bercita rasa manis. Menggunakan tepung, ragi, susu, telur, gula, dan mentega, pembuatan poffertjes sebenarnya cukup mudah. Namun, butuh cetakan dari tembaga atau besi tempa dengan lubang-lubang setengah lingkaran untuk memperoleh poffertjes yang sempurna.
Sama seperti pancake, kamu bisa menikmati poffertjes dengan berbagai jenis topping. Taburan gula putih jadi pilihan utama agar kamu dapat merasakan lembutnya bagian dalam kue ini. Namun, kue manis ini juga lezat disantap bersama es krim atau madu.
6. Sup Brenebon
Kuliner Minahasa banyak mendapatkan pengaruh Belanda dalam masakannya. Salah satu yang terkenal adalah sup brenebon. Sup ini menggunakan kacang merah dan sayuran yang dimasak bersama kuah kaldu daging. Bumbu sup yang dipakai pun serupa dengan sup biasa, seperti bawang putih, garam, gula, dan lada bubuk.
Penamaan “brenebon” pun hasil adaptasi orang Manado dari kata “bruine bonen”, yang berarti kacang merah. Kuah kaldu daging yang direbus perlahan menghasilkan tekstur sup kental dan menyatu sempurna dengan isiannya. Sup brenebon jadi sajian ideal yang mampu menghangatkan tubuh saat hari hujan.
7. Klappertaart
Satu lagi makanan khas Minahasa yang mendapatkan pengaruh Belanda, yaitu klappertaart. Secara harfiah, nama kue ini terdiri atas gabungan kata “klapper” yang berarti kelapa dan “taart” berarti kue. Adapun bahan pembuatannya cukup mudah dijumpai, antara lain kelapa muda, susu, tepung terigu, telur, dan mentega.
Ada beberapa macam cara pembuatan klappertaart. Jika memakai adonan roti yang dicelupkan dalam susu, klappertaart akan mempunyai tekstur padat dan dapat dipotong seperti kue. Namun, kue ini bisa pula tidak dipanggang sehingga menciptakan tekstur lembut dan creamy. Klappertaart jadi hidangan penutup yang lezat disantap selagi dingin. Tertarik mencicipinya?
8. Semur
Siapa sangka ternyata semur masuk dalam kuliner warisan Belanda? Penamaan semur pun mengadopsi bahasa Belanda, “smoor” yang bermakna rebusan. Orang Belanda memasak daging dengan cara direbus bersama bawang dan tomat dalam waktu lama. Cara memasak ini menghasilkan tekstur daging empuk dan lembut, serta kuah yang kental.
Namun, semur ala nusantara menggunakan daging sapi has dalam dengan bumbu rempah-rempah asli Indonesia. Selain bawang putih dan kemiri, semur juga dimasak bersama kayu manis, lada, cengkih, dan pala, serta gula merah. Hasilnya, semur daging beraroma harum dan legit pun siap disantap bersama nasi hangat.
Itulah 8 makanan khas Belanda yang jadi bagian warisan kuliner Indonesia dan masih dinikmati hingga kini. Apakah ada makanan favoritmu?