Chinese food terbilang populer di Indonesia karena cita rasanya yang pas dengan lidah masyarakat lokal. Di sisi lain, warga keturunan Tionghoa juga banyak yang tinggal di Indonesia sehingga terjadi peleburan budaya, khususnya dalam hal kuliner. Nah, berikut ini 10 makanan khas Tionghoa yang wajib ada di daftar wisata kulinermu berikutnya!
1. Kwetiau
Kwetiau adalah sejenis mi yang terbuat dari tepung beras. Variasi masakan dari mi ini juga beragam, mulai dari kwetiau siram, kuah, ataupun goreng. Di negara asalnya, kwetiau awalnya populer di kalangan buruh karena banyak petani dan nelayan yang menjual hidangan tersebut di malam hari.
Selain memakai bahan utama mi yang kenyal dan lebar, kwetiau juga menggunakan telur, sawi, tauge, sosis, daging ayam/sapi/udang, dan kecap. Untuk harga, sepiring kwetiau goreng legendaris di Kwetiaw Sapi Mangga Besar 78 berkisar Rp48.000 per porsi.
Baca juga: 10 Jenis Pasta yang Wajib Kamu Tau Sebelum Membuatnya!
2. Bebek Peking
Kuliner ini menyajikan irisan daging bebek yang tipis, lembut, juicy, dan gurih. Akan lebih nikmat, apabila kamu menyantapnya dengan cocolan saus hoisin yang manis. Bebek peking mulai populer saat Kaisar Zhu Di memindahkan ibu kota negara, yang saat itu di Nanjing, ke Beijing pada tahun 1420-an.
Untuk bumbu dasarnya, bebek peking umumnya memakai bahan seperti pala, jahe, kayu manis, selai plum, peterseli, cengkeh, cuka putih, daun bawang, kecap asin, madu, dan lada. Karena tergolong hidangan mewah, satu porsi bebek peking di Jia Jia Thamrin, misalnya, berkisar mulai dari Rp150.000. Untuk itu, siapkan bujet setidaknya Rp200.000 jika ingin menyantap sajian bebek ini!
3. Nasi Hainan
Nasi hainan memiliki topping daging ayam yang lembut dan gurih. Sementara itu, aroma nasinya yang harum berasal dari campuran bumbu kaldu ayam, bawang merah, pandan, jahe, dan berbagai jenis rempah lainnya. Menurut sejarah, asal mula sajian ini berasal dari pulau Hainan.
Karena banyak penghuni pulau itu yang merantau ke daerah lain, maka kuliner nasi ayam hainan pun menjadi populer seperti sekarang. Jika ingin mencicipi sepiring nasi ayam hainan yang lezat, kamu bisa datang ke resto terkenal Wee Nam Kee yang buka di Grand Indonesia maupun Kota Kasablanka, dengan harga sekitar Rp59.000 per porsinya.
4. Capcay
Chinese food ini berasal dari budaya imigran Hokkian yang datang dari daerah Fujian. Istilah capcay juga terdiri atas dua kata, yakni za yang berarti campuran dan cai sayuran. Oleh karena itu, tidak ada standar soal apa saja bahan untuk membuat capcay. Akan tetapi, capcay umumnya menggunakan sayuran seperti wortel, sawi atau pokcoy, brokoli, baby corn, dan kubis.
Pun karena bahan dasarnya adalah sayuran, harga menu ini cukup ramah di kantong. Untuk satu porsi capcay kaki lima, harganya mulai dari Rp15.000. Namun, bila kamu mampir ke resto terkenal seperti Restoran Cahaya Kota di Jakarta Pusat—yang sudah buka sejak tahun 1943, harganya sekitar Rp40.000-Rp50.000 per porsi.
Baca juga: Oishi! Udah Coba Belum 10 Makanan Jepang yang Mantapu Ini?
5. Fu Yung Hai
Hidangan telur ini biasanya menggunakan bahan seperti sayuran dan makanan laut atau daging. Setelah dadar telur matang, bagian atasnya kemudian disiram saus asam manis yang terbuat dari saus tomat, sedikit cuka/air lemon, bawang bombay, bawang putih, kacang polong, jagung pipil, gula, nanas, dan larutan tepung maizena sebagai pengental.
Fu yung hai konon juga merupakan hasil silang budaya dari omelet makanan khas Barat. Untuk sepiring fu yung hai, harga sangat tergantung pada isian bahannya. Di resto masakan Tionghoa terkenal seperti Restoran Mandala di Jakarta Selatan, misalnya, satu porsi fu yung hai isi daging kepiting dan udang berkisar Rp55.000 per porsi.
6. Bakpao
Zhuge Liang adalah orang yang menemukan bakpao pada 181-234 silam. Karena tidak mau mengorbankan prajuritnya untuk sebuah persembahan, dia membuat adonan roti berisi daging yang dibentuk mirip kepala manusia. Sejak itulah, resep bakpao mulai populer di daratan China.
Awalnya, isian bakpao hanya daging atau kacang hijau. Namun sekarang, variasi isiannya lebih beragam seperti cokelat, kacang merah, dan lain sebagainya. Untuk bakpao versi kaki lima, harganya sekitar Rp3000-Rp5000 per biji. Akan tetapi, jika ingin mencicipi rasa yang lebih premium, Teck Kee Tang Lin Pau di Jakarta Utara yang merupakan salah satu pusat kuliner bakpao, menjual sajian tersebut dengan harga sekitar Rp10.000 per bijinya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Makanan Dessert, Pelengkap Makanan Berat
7. Bakcang
Bakcang terdiri dari dua kata, yakni bak yang berarti daging dan cang yang artinya berisi daging. Bahan dasar panganan ini adalah beras ketan yang kemudian diisi dengan olahan daging, seledri, merica, dan jahe. Menurut legenda China, bakcang muncul pertama kali di era Dinasti Zhou saat warga memperingati kematian Qu Yuan.
Qu Yuan tewas bunuh diri dengan melompat ke dalam Sungai Miluo. Karena bersimpati kepadanya, warga setempat melempar bakcang agar jasad Qu Yuan tidak dimakan oleh makhluk yang menghuni sungai tersebut.
Isian bakcang di resto Tionghoa biasanya memakai daging babi. Jadi, kalau mau yang halal, sebaiknya tanyakan dahulu kepada penjualnya. Harga satu biji bakcang biasanya berkisar Rp20.000, tergantung bahan isiannya.
8. Dimsum
Sejarah dim sum berasal dari abad 206 SM hingga 14 M, ketika terjadi pembukaan jalur sutra. Kala itu, orang yang sedang berbisnis di jalur sutra selalu menyempatkan diri untuk minum teh di kedai-kedai pinggir jalan. Sembari menyeruput teh, mereka pun menikmati dim sum hangat sebagai pelengkapnya.
Dim sum berasal dari istilah Kanton yang berarti makanan kecil. Namun jika merujuk pada bahasa Mandarin, dim sum disebut dianxin yang artinya menyentuh hatimu atau sedikit dari hati. Untuk harga, tergantung isian yang kamu pilih, ya. Di Haka Dimsum Shop di Kemang, misalnya, harganya mulai dari Rp19.000 per plakat, yang biasanya berisi 3 buah dim sum.
9. Jiaozi
Dahulu, jiaozi merupakan obat untuk menghangatkan tubuh. Kala itu pada masa Dinasti Han Timur, di abad ke-3 M, ada seorang tabib dari Tiongkok Utara bernama Zhang Zhong-jing yang membuatnya untuk warga sekitar. Dia menggunakan jiaozi atau jiao-er yang berarti telinga buatan, untuk mengatasi masalah radang dingin yang membuat telinga warga sekitar berubah menjadi biru.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa bentuk jiaozi seperti telinga. Bila ingin mencicipi jiaozi, datanglah ke resto-resto yang menjual berbagai varian dim sum. Di Paradise Dynasty Senayan, yang tersohor dengan masakan otentik Tionghoa-nya, harga jiaozi sekitar Rp35.000-Rp45.000 per 3 biji.
10. Tahu Mapo
Tahu mapo atau mapo tofu adalah hidangan yang berisi tahu sutra dengan bumbu saus pedas dan kacang. Biasanya, masyarakat Tionghoa juga menambahkan daging cincang untuk meningkatkan rasa masakan. Berdasarkan sejarahnya, tahu mapo sudah ada sejak era Dinasti Qing, pada tahun 1862.
Mapo berasal dari dua kata, yakni ma yang berarti bopeng dan po yang artinya tua. Istilah tersebut menggambarkan kondisi Nyonya Chen saat itu, yang merupakan penemu resep tahu mapo. Dia memiliki bopeng di wajah dan usianya juga sudah tua.
Untuk mencicipi menu ini, kamu bisa datang ke resto sichuan di Jakarta Utara, yang bernama Lu Wu Shuang. Siapkan kocek sekitar Rp200.000 per dua orang, untuk mencicipi hidangan tahu mapo dan sajian khas Tionghoa lainnya di resto tersebut.
Itulah deretan menu favorit chinese food yang bakal menggugah selera makanmu. Jadi, yuk segera tambahkan ke list wisata kulinermu selanjutnya!